Batu Bara | Pos Batubara – Kian hari semakin nyeleneh dan aneh-aneh saja tingkah laku pejabat dijajaran Pemkab Batu Bara, termasuk salahsatunya yang dilakukan oleh Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang (PUTR) Batu Bara.
Pasalnya saat beberapa Media menyambangi kantor tersebut, kemudian oknum berseragam loreng berinisial HS yang mengaku TNI yang bertugas di Koramil 01/0208 AS Medang Deras menanyakan maksud kedatangan awak media berjumlah 5 orang kepada salah seorang wartawan. Rabu (01/11/2023) sekira pukul 12.30 Wib.
Sebelum menjawab pertanyaan petugas TNI yang standby di sekitar areal perkantoran PUTR tersebut, oknum wartawan kembali menyakan siapa bapak, tugas dimana dan kenapa berjaga disini. Dan dengan lantang, bahwa sebelumnya ia bertugas di Makoramil 01 Medang Deras dan ditugas luarkan di Dinas PUTR sudah selama 1 tahun.
Lebih aneh lagi, oknum TN berinisial HS ini sangat mengetahui segala seluk beluk situasi di PUTR Batu Bara. Bahkan ia tahu tentang keberadaan Kadis PUTR Kurnia Lisnawatie yang sedang tidak berada ditempat sebab Dinas luar kota persisnya di sedang mengikuti rapat kerja Kementerian PUPR di Batam.
Terkait keberadaan HS selaku oknum TNI yang bertugas di Makoramil 01 Medang Deras, bukannya petugas TNI dari Koramil 03 Limapuluh, menimbulkan tanda tanya besar. Termasuk sehubungan dengan adanya sejumlah proyek pembangunan yang menggunakan alat berat di Pemkab Batu Bara, ditengarai menggunakan BBM bersubsidi.
Ketua Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Darmansyah mengungkapkan, bisa jadi kebetadaan HS berkaitan dengan adanya tangki BBM solar berkapasitas 10 ribu liter di areal Dinas PUPR di Desa Gambus Laut, Kecamatan Limapuluh Pesisir, diduga “modus” untuk menghindari sorotan publik.
Dari pantauan pihak PJS, tampak tangki BBM solar milik Dinas PUPR keberadaanya lebih kurang sudah 2 tahun. Tangki bercorak biru laut tersebut di tempatkan di areal luas. Namun sayang, keberadaan tangki ini terkesan tak terawat.
Menariknya, tangki ini disebut-sebut untuk menampung pembelian solar industri sesuai DO yang dipasok secara resmi oleh Pertamina. Namun sayang, baik jurnalis maupun warga sekitar tak pernah melihat adanya truk Pertamina yang datang mengisi langsung.
Hal janggal lainnya, pemindahan BBM solar dari tangki timbun ke kendaraan/alat berat milik PUPR juga menjadi pertanyaan, sebab di areal tangki tidak ditemukan adanya pompa dispenser laiknya staisun/SPBU umum.
Yang terlihat di lapangan hanya sejumlah tong-tong bertuliskan Pertamina berserakan di lapangan, bahkan ada yang sampai di teras kantor. Areal tangki juga tampak bekas-bekas solar hitam yang sudah mengering.
Sejumlah narasumber menyebutkan jika keberadaan tangki BBM solar tersebut hanyalah “kamuflase alias modus”. Sebab, selama ini kebutuhan BBM solar alat berat milik PUPR menggunakan BBM bersubsidi yang bekerjasama dengan oknum-oknum.
Sumber lain mengatakan, penggunaan BBM setiap harinya mencapai 1 ton. Selain disuplay, BBm dibeli menggunakan jerigen ke sejumlah SPBU. “Tidak ada. Tangki ini hanya kamuflase, BBM mitra-mitra mereka dari BBM bersubsidi.
Seharusnya wajib menggunakan BBM industri, bukan BBM bersubsidi yang diperuntukan bagi warga kurang mampu,” ujar sumber. Berdasarkan informasi, PUPR memiliki aset 10 unit alat berat. Saat ini, yang ada di kantor hanya 1 unit, sedangkan sisanya masih di lapangan.
Sejumlah warga juga mempertanyakan alat-alat berat yang berada di luar apakah disewakan atau memang untuk kebutuhan dinas. Plt Kadis PUPR Batu Bara, Kurnia yang dikomnfirmasi di ruangan kerjanya tidak berada di tempat.
Menurut salah seorang ASN pegawai yang bekerja di Dinas PUTR, bahwa PLt Kadis selalu tidak berada di lokasi. Sementara itu, Kabid Peralatan, Lendi dan Kabid Bina Marga Tamrin juga yang dikonfirmasi tidak berhasil ditemui.
REPORTER: Bimais Pasaribu